Menutup tahun 2014, Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (FSH UIN) Jakarta menggelar acara ”UIN Lawyear 2014”. Ini adalah edisi kedua dari Lawyear yang pertama kali diadakan tahun 2013 lalu.
UIN Lawyear merupakan acara yang sengaja digelar dalam rangka memperingati hari lahirnya program studi Ilmu Hukum UIN Jakarta. Program studi ilmu hukum resminya dibentuk UIN pada Juli 2008.
Untuk UIN Lawyear tahun ini, tema yang diusung ”Dedikasi Untuk Bangsa”. Ketua Panitia Pelaksana, Khairul Atma menjelaskan makna di balik tema tahun ini. Menurut dia, mahasiswa adalah agen perubahan di Republik ini. Melalui UIN Lawyear, mahasiswa FSH UIN ingin menunjukkan kepedulian mereka terhadap perkembangan ilmu hukum di Indonesia.
”Kepedulian itu direpresentasikan dengan adanya lomba debat se-jabodetabek sebagai bagian dari UIN Lawyear 2014,” kata Khairul.
Ragam acara menghiasi perhelatan UIN Lawyear 2014 yang sudah dimulai sejak November 2014 lalu hingga akhir Desember 2014 nanti. Untuk olahraga, UIN Lawyear 2014 menggelar kompetisi futsal yang ditujukan khusus untuk mahasiswa UIN. Awal Desember 2014 lalu, kompetisi futsal telah berakhir dengan kampiun tim futsal Federasi Olahraga Mahasiswa
Untuk seni, UIN Lawyear 2014 menggelar kompetisi Ratoeh Jaroe atau tari Saman, tarian khas asal Negeri Rencong, Aceh. Berbeda dengan kompetisi futsal, kompetisi Ratoeh Jaroe melibatkan partisipan yang lebih luas yakni universitas dan sekolah menengah atas/sekolah menegah kejuruan.
Berakhir akhir November 2014 lalu, tim tari Saman Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Jakarta berhasil menggondol trofi juara pertama. Ketua tim tari Saman MAN 4 Jakarta, Suci Rahmadiyanti mengaku senang berhasil menyabet juara pertama. Suci mengaku tim tari yang dipimpinnya seringkali berhasil menjadi yang terbaik dalam lomba-lomba tari Saman lainnya.
”Biar menang, latihan aja yang sungguh-sungguh, itu aja kuncinya,” papar Suci ketika ditanya apa ’rahasianya’ hingga tim tari Saman yang dipimpinnya bisa keluar sebagai juara pertama.
Tiara Oktavia, Koordinator kompetisi Ratoeh JAroe, mengaku tidak menduga kompetisi ini dapat berjalan dengan sukses. Menurut Tiara, pelaksanaan kompetisi Ratoeh Jaroe sempat menemui beberapa kendala seperti promosi dan penyusunan acara. Namun, kendala itu ternyata tidak menghalangi kesuksesan acara.
”Acara ini (Ratoeh Jaroe) sangat luar biasa dan sangat menghabiskan banyak dana, paling banyak di Lawyear,” ujar Tiara.
Selain seni dan olahraga, UIN Lawyear 2014 juga menggelar kompetisi debat untuk memperebutkan Piala Prof Salman Maggalatung, Guru Besar Ilmu Hukum FSH UIN Jakarta. Kompetisi debat yang digelar untuk lingkup regional Jabodetabek ini mengangkat tema ”Reaktualisasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Pembangunan Hukum Nasional”. Kompetisi debat baru akan dimulai akhir Desember 2014.
Ketua Pelaksana kompetisi debat, Ria Marsella mengatakan tema debat tersebut dipilih atas rekomendasi dari Prof Salman Maggalatung. Maknanya, menurut Ria, bahwa pembangunan hukum seharusnya tetep bersumber pada nilai-nilai Pancasila yang belakangan ini cenderung ’luntur’.
Sumber : hukumonline.com