MAN 4 Jakarta UNGGUL
Babak Penyisihan I Olimpiade Indonesia Cerdas
Perhelatan ini, pada jaman lama(sebut orde baru) dikenal dengan Cerdas Cermat, pada waktu itu even ini siarkan oleh TVRI dan TPI. Dan ini diadakan oleh hampir semua stasiun TVRI daerah kemudian berlanjut ketingkat nasional.
Jika waktu itu polesan TVRI masih begitu sederhana, namun terelegan pada zamannya. Namun even itu bisa menyedot perhatian anak Indonesia diseluruh penjuru negeri ini. Dari sabang hingga merauke.
Sekarang ini, pelaksanaan even yang sama sudah semakin dikembangkan dan ramu sedimikan rupa walaupun untuk ketangkasan otak, namun juga mengibur. Dan diadakan oleh tidak lagi oleh TVRI secara independen. Sekarang tv swasta pun sudah berkompetensi untuk melaksanakanya.
Seperti yang sekarang diikuti MAN 4 Jakarta. Diadakan oleh RTV, bisa dikata televisi yang masih muda. Namun demikian sudah bisa mendapat kepercayaan untuk menjadi media penayang olimpiade Indonesia Cerdas kepada rakyat Indonesia.
Perhelatan Olimpiade Indonesia Cerdas, walaupun masih babak penyisihan pertama, tetapi dan tentunya diantusiasi oleh para pelomba. Hingga perlombanaann serta pengambalin penayangan tunda malam jumat, yang diikuti oleh tiga regu. SMA LAB school, MAN 4 Jakarta dan SMA AL Azhar 3. Tiga regu ini mengarungi dua jam lebih pertarungan sengit yang nan menegangkan. Pertarungan adu dan asah keterampilan kemapuan otak, baik kiri atau pun kanan. Kiri berkaitan dengan kemampuan intelenjensi sang siswa, dan kanan-kiri pada saat mereka harus dan mampu bisa membawa diri didepan kamera baik independen ataupun ketika beregu.
Kemampuan olah otak dan pengontrolan situasi diri dan emosi, meretas kegrogian dan canggung, nampak selama acara berlangsung. Ketiga regu ini, tentunya merupakan anak-anak pilihan dari sekolah masing-masing. SMA LAB School walaupun datang hanya bertiga plus satu pendamping guru, namun mereka kelihatan begitu percaya diri. Anak-anak itu secara jasmani, berbanding dengan tiga regu lain kelihatan lebih tinggi dan berperawakan besar. Bahkan bisa disinyalir mereka mungkin dari anak kelas 12, alasan pendukung yang berdiri dibelakang mereka tidak bisa ikut, karena sedang mengikut UTS.
Adapun MAN 4 sendiri, yang datang dengan rombongan dan tiga pendamping. Sudah bisa digambarkan bagaiamana riuh rendahnya mereka. Sejak dalam perjalanan menuju ke lokasi acara di studio 4 RTV, mereka sudah ramai. Ramai dengan persiapan yel-yel pendukungan mereka pada acara nanti. Dan ini pun bisa dilihat pada saat pertunjukan yel-yel itu, yang ditempatkan pada saat perkenalan. Kedatangan rombongan MAN 4 yang datang 5 jam sebelum acara dimulai, tidak dibiarkan begitu saja. Selain mengikuti pengarahan, make up dan shalat. Anak-anak MAN 4 tidak menyisahkan waktu kosong untuk bersantai, mereka genjot diri mempertegas kemampuan yel-yel mereka. Diarahkan oleh Ibu Lisnur dan Ustadzah Endah Umayana. Melihat pada saat latihan dihalam studio ada perasaan ragu. Iyah, bagaimana tidak, selain mereka ada mimik nervous juga seperti kurang semangat. Suara mereka agak kurang kenceng dan terkadang tidak koor. Namun harapan pendamping, menurut kebiasaan, pada saat latihan mereka masih belum nyatu dan mengharap pada saat tampil resmi nanti mereka bisa. Dan Alhamdulillah terbukti, dan cukup pembuktian itu ketika salah satu juri, Kak Erwin, memberikan apresiasi dan menilai jika kelompok pendukung dari tiga regu sekolah yang solid dan hidup mendukung perwakilan sekolah masing-masing, adalah regu pendukung yel-yel dari MAN 4, dinilainya Yel-yel pendukung MAN 4 indonesia banget untuk dikitahui irama yel-yel MAN 4 adalah gubahan dari lagu Manuk Dadali berasal dari lagu sunda.
SMA Al Azhar 3, dengan yel-yelnya oleh Nirina Subirin sebagai host Olimpiade Indonesia Cerdas mengatakan jika yel-yel sekolah ini adalah irama music tempo doloe. Mengingatkan kita kepada lagu lawas almarhum crisye hip hip hura. Yang terpantau nampak kekuatan suara yel-yel SMA Al Azhar 3 lebih jelas. Dan menghentak diawal penampilan. Dibanding yel-yel man 4 yang agak mendayu.
Dibabak pertama, babak adu cepat tangkas, MAN 4 jakarta telah menempatkan penonton di atribun dan tentunya penonton di rumah ketar-ketir, hal ini jelas. Karena peralihan terakhir pada sesi ini, adalah Nol. Pada hal untuk sesi ini adalah sesi penggenjot semangat dan shock terapi kegrogian, demikian juri menengarai suasana yang dinilainya tidak bersemangat. 20 raihan SMA Lab School dan 10 SMA Al Azhar 3, dan 0 untuk MAN 4 Jakarta.
Namun sesi pilih kartu, suasana mulai beranjak hangat menuju tegang. Untuk sesi ini MAN 4 juga masih berada dibawa dan hanya bisa mengimbangi SMA al Azhar 3 dengan perolehan nilai 30. Sementara LAB school mempimpin dengan nilai 40. Sesi ini adalah tebak gambar, dimana setiap regu dengan seorang perwakilan maju kedepan disamping layar lebar, mengambil kartu berwarna sesuai pilihan, dipandu oleh kak Nirina Zubir tentunya.
Babak permainan buka kotak. Adalah sesi permainan ketangkasan kejelian dan ketangguhan dalam berstrategi. Setiap regu diberikan kesempatan memilih salah satu kotak yang muncul dilayar lebar, yang terdiri dari 25 kotak. Mereka disyaratkan untuk memilih satu kota itu lalu menjawab pertanyaan yang dikandungnya berdasar pada satu materi belajar yang diajarkan disekolah. Untuk menang pada sesi ini, mereka harus mampu menyusun satu garis yang terdiri dari tiga kotak yang berjajar yang tidak terblok oleh regu lain, atau mereka mampu mengumpulkan poin sebanyak mungkin.
LAB school sekali lagi mendominasi pada menit-menit awal sesi ini, dan disusul oleh SMA al Azhar 3. Memblok dan terjerumus kedalam kotak bom, meliputi sesi ini dan suasan tegang itu pun beranjak semakin meruncing. Namun dua kali mendapatkan doble score mengantar MAN 4 Jakarta kepada suasana yang mengimbangi, bahkan hingga kemudian dua kali mendapatkan extra box. Akhirnya melejitkannya kepada angka 90 sementara LAB school turun menjadi 75 dikurangi 5 poin dari 80 karena sempat tidak menjawab sekali pertanyaan penghujung, demikian juga SMA al Azhar menjadi 65 sebelumnya 70. Walaupun pada ujungnya sesi ini ditutup dengan berhasilnya SMA al Azhar menyusun garis dengan menjawab tiga kotak bersejajaran dengan tepat.
Kelihatan sekilas suasana perlombaan sederhana saja, tapi mengikuti secara seksama dan setting lomba yang sedimikian rupa, ketegangan itu akan datang sendiri tanpa bisa dibendung. Pengumuman nilai akumulasi adalah detik detik yang menegangkan, ini adalah detik-detik penentuan nilai akumulasi dari tiga sesi, ditambah dengan penilain dan penghukuman, --untuk catatan-- pada perlombaan sebelumnya banyak terjadi kesalahan dimana berdasar pada aturan olimpiade penonton atau tepatnya pendamping yang ada diatribun dilarang untuk memberikan bantun kepada regu yang didampinginya, dengan berbagai bentuk apa pun seperti kode tangan atau gerakan mulut dan semacamnya, karena hal itu akan menjadi finalti dengan pengurangan angka poin bagi regu yang mengalami hal buruk ini.
Juga catatan lain, dan apresiasi setinggi-tinginya kepada pelaksana. Dimana bagi regu yang kalah, tidak dibiarkan begitu saja. Namun tetap dipegang, dan tidak atau bukannya dicampak atau dibully. Tidak!, bahkan sebaliknya, meskipun mereka kalah mereka diarahkan, diangkat dan disemangati, dan diposisikan pada suasana yang pas tepat.
Akhirnya babak sesi I yang berdurasi hampir tiga jam ini selesai dan memunculkan MAN 4 sebagai yang Unggul. Tapi….. la tansaukedepan masih panjang. Kita berdoa dan berusaha. Dan kewajiban yang utama tidak terbiarkan, terima kasih kepada penyelanggar ishoma dan magrib tidak terabaikan. Sukses dan bangga untuk anak-anak Indonesia.
Terima kasih kepada :
Sydnelisa Mumtazah(10 IPA 1), Gundra Dewara (11 IPA 2), Awla Fajri Assalam (10 MIA 1): tiga perwakilan MAN 4.
Dan kepada pendamping, Ibu Lisnur dan Ibu Endah, serta teman teman penyokong, yel-yel Mumtaz….Mumtaz….Mumtazzzz!!!
(AH).